Wednesday, 25 June 2014

Kopi Wamena jadi Primadona Pada di Festival Danau Sentani

HARIANACEH.co.id — Kopi Wamena yang telah diracik menjadi kopi khas Papua, ternyata menjadi salah satu sajian yang diminati –bahkan jadi primadona– pengunjung Festival Danau Sentani (FDS) yang digelar sepanjang 19-23 Juni lalu.

Banyak pengunjung yang berminat, hingga kami meraup untung cukup banyak, sekitar Rp10 juta dari hasil penjualan kopi saja,” ungkap Usai Gombo, salah satu karyawan Kedai Kopi Wamena, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (24/6/2014).



Untuk diketahui, kedai kopi dimaksud memang meracik kopi Wamena menjadi sajian bernama “Baliem Blue Coffee”, yang dijual di arena FDS. Ajang ini sendiri digelar di lokasi bibir Pantai Khalkote, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Gombo mengatakan, selama gelaran FDS, banyak pengunjung yang sengaja datang ke tempatnya khusus untuk mencicipi kopi yang telah diekspor ke benua Amerika dan negara-negara Asia itu.

“Kurang lebih 1.000 bungkus kopi, mulai dari ukuran sedang dan besar, yang terutama laku. Harganya cukup terjangkau, dari Rp20.000 sampai Rp50.000 per gelas,” katanya pula.

Para pengunjung usahanya di FDS itu, kata Gombo lagi, selain mencicipi segelas kopi, juga banyak yang membeli kemasan kopi yang siap diekspor.

“Rata-rata pengunjung yang datang mengatakan Baliem Blue Coffee memiliki cita rasa tersendiri. Segelas kopi kami hargai Rp10.000, dan itu pun mereka harus antre untuk membelinya,” katanya.

Ke depan, lelaki berambut gimbal ala Bob Marley itu menyatakan ingin terus berpartisipasi dalam ajang tahunan tersebut, dengan harapan para wisatawan lokal maupun mancanegara bisa semakin tahu dengan Baliem Blue Coffee.

Baliem Blue Coffee merupakan olahan biji kopi Arabica asli Papua, yang berasal dari Kota Wamena dan Lembah Kamuu di Kabupaten Dogiay. Gombo menyebut, tempat produksi Baliem Blue Coffee yang ia jual itu ada di Kampung Harapan Kompleks SPMA, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Gombo juga mengatakan bahwa hasil olahan biji kopi tersebut selain dikirimkannya ke Amerika dan negara lain, sebagian juga sudah disuplai ke berbagai tempat di Jakarta dan Pulau Jawa.

Setiap tahunnya kami memproduksi satu ton kopi (dikirim) ke Amerika, dan sisanya dikirimkan ke tanah Jawa,” ujarnya.

No comments:

Post a Comment