JAKARTA, KOMPAS.com - Aromanya bak tanah di perkebunan kopi. Tak cukup sekali puas untuk menghisap uapnya dari hidung. Setelah itu pasti tak sabar untuk menyeruput air hitam yang ada dalam cangkir yang sudah di genggaman tangan. Akhirnya sruuuup... akh, seruputan di ujung bibir ini benar-benar mengingatkan akan tanah Papua yang indah dan menakjubkan.
"Untuk Golden Lable kami menyeduhkan dengan cara syphon dengan menyesuaikan karakter biji kopi, suhu, dan waktu penyeduhan agar rasanya terjaga," ujar Resianri Triane, Manajer Kafe Anomali.
No comments:
Post a Comment