Saya seblumnya "pemadat kopi", boleh dikatakan begitu dalam bahasa awam. Ya, benar sekali saya minum kopi sama jumlah airnya dengan jumlah air putih. Saya habiskan waktu lebih lama minum kopi daripada minum air putih, saya kira ini sudah umum berlaku bagi semua peminum kopi. Tetapi masalah buat saya ialah jumlah "air" dari kopi yang saya minum lebih banyak dari pada jumlah "air" yang saya minum dalam bentuk "air jernih" alias air putih.
Kopi Wamena, Baliem Arabica, Kopi Baliem, Kopi Baliem Papua, Kopi Papua Baliem, Kopi Papua Wamena, Kopi Wamena Papua, Baliem Blue Coffee, Kopi Papua Arabica
Tuesday, 22 July 2014
Saturday, 19 July 2014
Google Alert - Kopi Papua
Subject: | Google Alert - Kopi Papua |
---|---|
Date: | Sat, 19 Jul 2014 11:00:01 +0000 |
From: | Google Alerts <googlealerts-noreply@google.com> |
To: | papuacoffees@gmail.com |
Sunday, 6 July 2014
Kopi Lembah Baliem (Wamena)
JAKARTA, KOMPAS.com - Aromanya bak tanah di perkebunan kopi. Tak cukup sekali puas untuk menghisap uapnya dari hidung. Setelah itu pasti tak sabar untuk menyeruput air hitam yang ada dalam cangkir yang sudah di genggaman tangan. Akhirnya sruuuup... akh, seruputan di ujung bibir ini benar-benar mengingatkan akan tanah Papua yang indah dan menakjubkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)