Pada waktu saya masih menjadi "pemadat kopi" tadi, maaf saya tidak diperbolehkan menyebut nama kopi dalam rangka sopan-santun dalam mengkomunikasikan pengalaman menikmati kopi dari sejumlah kopi yang ada di Indonesia. Terus terang, satu hal yang sangat menonjol sejauh pengalaman saya meminum Kopi lain dengan kopi Papua ialah "jumlah" gelas atau cangkir atau dengan kata lain jumlah air yang saya minum atas nama minum kopi. Sangat berbeda antara minum Kopi Wamena dibandingkan dengan minum kopi lain.
Sekali lagi, perubahan paling menonjol ialah jumlah air yang dikonsumsi saat minum kopi Wamena dibandingkan dengan pada saat minum kopi lain, terlepas dari citarasa yang akan saya tulis kemudian.
Kenapa ini terjadi?
Penyebabnya bukan citarasa kopi, yang tentu saja sangat berbeda daripada kopi-kopi lain. Akan tetapi dalam tulisan singkat ini saya mau kasih tahu betapa saya heran, ternyata setelah saya minum Kopi Wamena, saya punya "RASA PUAS minum kopi", dan bahkan melupakan selama beberapa jam bahwa ada cangkir kopi di depan saya.Ya, betul. Yang saya maksudkan ialah bahwa pada saat Anda minum Kopi Wamena, Anda akan merasakan betul, Anda menjadi puas, dan tubuh Anda menyatakan, "Sudah cukup! puas". Berbeda dengan minum kopi lain, di mana Anda pasti akan merasa ketagihan, atau semacam Anda terbius menjadi "pecandu kopi", atau lebih tepat menjadi "suruhan Kopi". Anda menjadi merdeka dan benar-benar terlepas dari rasa mau dan mau terus akan Kopi. Rasa puas Anda akan terbawa dalam waktu lama. Anda akan menjadi merdeka dari keterikatan dengan Kopi.
Benar, ini Kopi Wamena saya kasih nama "Kopi yang memerdekakan".
No comments:
Post a Comment